Seorang Dokter Bedah di Tuntut Oleh Pasiennya Karena Mata Bor Tertinggal di Dalam Rahang Pasiennya

Texas - Wanita di Texas menggugat seorang dokter spesialis karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas, di mana dia telah meninggalkan alat medis di rahang pasien usia melakukan operasi perbaikan implan gigi.

Indeera Musa pergi ke klinik Dr. Kirk E. Scott, spesialis bedah wajah dan mulut Stonebiar di Frisco, untuk memperbaiki dua implan giginya yang rusak.

Dokter Scott kemudian melakukan operasi bedah mulut pada 27 Januari 2020. Operasi sebenarnya berjalan dengan lancar. Namun, beberapa hari pasca-operasi Musa mulai merasakan hal yang aneh pada mulutnya.

Ia merasakan sakit dan pembengkakan di area operasi. Musa kemudian menelpon dan melaporkan keluhannya klinik tersebut, namun dia mengklaim Scott dan stafnya telah mengabaikan keluhan tersebut dan malah menyuruhnya untuk terus minum obat resep dan obat warung.

Karena tak kunjung sembuh, Musa memutuskan untuk mendatangi langsung klinik gigi tempat ia melakukan operasi. Musa mengeklaim bahwa dia diberi tahu bahwa semuanya baik-baik saja, kendati pihak klinik menjadwalkannya untuk melakukan kontrol ketiga pada 8 Juni 2020.

Dalam pemeriksaan ketiga, sekitar lima bulan pasca-operasi, sinar-X mengungkapkan bahwa ada bor trephine logam atau mata bor yang tertinggal di dalam rahangnya. Inilah yang diduga kuat sebagai penyebab rasa sakit di mulutnya.

"Ini tak bisa diterima dan tindakan sembrono yang dilakukan dokter gigi atau dokter mana pun yang telah meninggalkan sisa-sisa peralatan bedah di dalam tubuh pasien setelah operasi," kata pengacara Musa, Russell Button dari The Button Legislation Movie.

"Musa terpaksa hidup dalam kesakitan yang luar biasa selama lima bulan karena Dr. Scott gagal menjalankan protokol keamanan yang dibuat untuk mencegah kesalahan seperti ini."

Selain itu, Musa juga mengeklaim bahwa usai mata bor ditemukan di rahangnya, Dr. Scott meremehkan kesalahan tersebut, menganggapnya sebagai hal yang regular. Dalam gugatannya Musa bersaksi bahwa Dr. Scott berkata kepadanya:

"Meninggalkan potongan mata bor logam di rahang pasien tidak berbahaya dan menyamakannya dengan meninggalkan pecahan peluru logam di tubuh pasien."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

China Mendukung Taliban Untuk Membangun Kembali Afghanistan

Lonjakan Pasien Covid-19 Ruang Isolasi di RSDC Pasar Rumput Bertambah 749 Orang

Anggota Komisi VIII Meminta Agar Asrama Haji Menjadi Tempat Karantina Jemaah Haji Umrah