Para Otoritas Polandia Mengusir Imigran yang Mencoba Masuk ke Negaranya Melalui Perbatasan Beluria

Warsawa - Otoritas Polandia mengusir ratusan imigran yang mencoba masuk ke negaranya lewat perbatasan dengan Belarusia.

Pemerintah pusat di Warsawa menyatakan, untuk mengusir seluruh imigran mereka mengirimkan tenaga tambahan berupa tentara, polisi hingga penjaga perbatasan. Sebab, ribuan imigran lain kini bergerak menuju perbatasan dengan Belarusia.

Ratusan imigran tersebut berasal dari negara konflik di Afrika dan Timur Tengah. Beberapa video clip yang tersebar di sosial media memperlihatkan imigran berupaya merusak objek penahan, seperti kawat berduri dan pagar untuk masuk ke Polandia.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Polandia, massa yang berkerumun di perbatasan pada Senin (8/11/2021) diusir menggunakan semprotan.

"Pasukan dari Kementerian Dalam Negeri dan militer mencoba menghentikan massa yang berupaya merusak perbatasan," ujar Kemhan Polandia seperti dikutip dari Al-Jazeera.

"Para imigran telah mendirikan kamp di wilayah Kuznica. Mereka dijaga rutin oleh Tentara Belarusia," sambung mereka.

Sementara itu, jubir Pemerintah Polandia Piotr Muller memperkirakan akan ada 3.000 sampai 4.000 lebih imigran yang bakal menyerbu negaranya untuk masuk ke Eropa

"Kami memprediksi akan terjadi eskalasi aksi seperti ini di perbatasan Polandia di masa mendatang," kata Muller.

Tindakan Polandia mengusir imigran, dikecam Belarusia. Mereka menuduh Polandia bertindak tak manusiawi karena menempatkan 12 ribu tentara di perbatasan.

Pertikaian Polandia vs Uni Eropa.

Uni Eropa (UE) balik mengecam Belarusia akibat peristiwa di perbatasan Polandia. Polandia merupakan anggota UE dan Belarusia tidak.

UE menuduh Belarusia sengaja mendorong ribuan imigran masuk ke negara-negara anggotanya lewat Polandia, Lithuania, dan Latvia.

Blok negara-negara Eropa itu yakin, tindakan Belarusia adalah balasan dari sanksi yang mereka berikan. Pemerintah Belarusia di bawah Presiden Alexander Lukashenko dijatuhi berbagai macam sanksi oleh Uni Eropa.

Hal itu dilakukan lantaran kecurangan pemilu yang diduga dilakukan Lukashenko. Dugaan pelanggaran pemilu itu memicu unjuk rasa besar serta penangkapan sejumlah tokoh oposisi di Belarusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lonjakan Pasien Covid-19 Ruang Isolasi di RSDC Pasar Rumput Bertambah 749 Orang

Wisata Alam yang Indah di Kulon Progo, Taman Sungai Mudal

China Mendukung Taliban Untuk Membangun Kembali Afghanistan