Kelompok Penculik 17 Misionaris AS di Haiti Minta Uang Tembusan Rp 239 Miliar

Haiti - Pada Selasa (19/10), Amerika Serikat (AS) berjanii akan mengerahkan segala kekuatannya untuk membebaskan misionaris AS dan Kanada yang diculik di Haiti, setelah para penculik meminta tebusan USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar per orang dari 17 orang yang diculik.

Sebuah geng yang dikenal sebagai 400 Mawozo diduga berada di balik penculikan kelompok misionaris tersebut, termasuk lima anak.

"Kami di pemerintahan tanpa henti fokus pada hal ini," jelas Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam konferensi pers di Ekuador, mengatakan tim FBI juga terlibat dalam pencarian korban, dikutip dari France 24, Rabu (20/10).

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mengatasi situasi tersebut."

Para misionaris bekerja untuk organisasi AS, Christian Aid Ministries. Organisasi ini mengatakan para misionaris diculik di timur ibu kota Port-au-Prince saat di jalan pulang setelah mengunjungi panti asuhan.

Kawasan itu berada di bawah kendali geng 400 Mawozo selama berbulan-bulan. Seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP, geng tersebut meminta complete USD 17 juta atau sekitar Rp 239 miliar uang tebusan.

Menteri Kehakiman Haiti, Liszt Quitel mengonfirmasi geng tersebut bertanggung jawab atas penculikan 17 misionaris tersebut.

Dia menyampaikan kepada The Washington Blog post, geng itu biasanya meminta uang tebusan dalam jumlah besar yang akan berkurang selama negosiasi, mengatakan para pejabatnya tidak terlibat dalam perundingan.

Blinken mengatakan, Departemen Luar Negeri tetap berkomunikasi dengan pemerintah Haiti terkait penculikan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lonjakan Pasien Covid-19 Ruang Isolasi di RSDC Pasar Rumput Bertambah 749 Orang

Wisata Alam yang Indah di Kulon Progo, Taman Sungai Mudal

China Mendukung Taliban Untuk Membangun Kembali Afghanistan