Seorang Istri Mafia Kartel Narkoba Meksiko El Chapo Divonis Tiga Tahun Penjara Oleh Pengadilan Amerika Serikat

Jakarta - Seorang hakim di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (30/11) menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara untuk istri mafia narkoba Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman, setelah Emma Coronel Aispuro (32) dinyatakan bersama karena membantu kartel narkoba Sinaloa.

Sebelum divonis di pengadilan federal di Washington, Aispuro memohon kepada Hakim Distrik AS Rudolph Contreras agar memberikan pengampunan.

"Dengan segala hormat, saya menyampaikan kepada Anda hari ini mengungkapkan penyesalan saya dengan sungguh-sungguh atas setiap dan semua kesalahan yang saya telah lakukan, dan saya meminta Anda dan semua warga negara ini memaafka saya," jelasnya dalam bahasa Spanyol melalui penerjemah, dilansir Asia One, Rabu (1/12).

Aispuro menambahkan, dia takut hakim tidak bisa memaafkannya karena dia adalah istri El Chapo.

"Mungkin atas alasan ini (istri El Chapo) Anda merasa perlu bagi Anda untuk semakin memperberat saya, tapi saya berdoa Anda tidak akan melakukan itu," jelasnya.

Coronel Aispuro mengaku bersalah pada Juni atas tiga tuduhan yaitu bersekongkol untuk mengedarkan narkoba, bersekongkol dalam pencucian uang, dan terlibat dalam perjanjian keuangan dengan kartel narkoba Sinaloa.

Jaksa federal pada Selasa meminta Coronel Aispuro dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan dikenakan denda USD 1,5 juta.

"Sementara efek keseluruhan dari tindakan terdakwa signifikan, peran sebenarnya terdakwa adalah very little. Terdakwa bertindak terutama untuk mendukung suaminya," kata jaksa government Anthony Nardozzi.

Nardozzi menekankan, setelah penangkapannya, dia "dengan cepat bertanggung jawab atas tindakan kriminalnya."

Coronel Aispuro ditangkap di Bandara Internasional Dulles, di luar Washington pada Februari lalu. Dia dan El Chapo memiliki putri kembar berusia sembilan tahun.

Sebagai bagian dari pembelaannya, Coronel mengaku bertindak sebagai kurir antara Guzman dan anggota kartel Sinaloa lainnya saat dia ditahan di penjara Altiplano Meksiko setelah penangkapannya pada 2014.

Guzman menggunakan komunikasi itu untuk merencanakan pelariannya tahun 2015 dari penjara, melalui terowongan bawah tanah yang dibangun oleh kartel yang mengarah ke kamar mandi di selnya.

Raja narkoba itu ditangkap kembali pada Januari 2016 dan diekstradisi satu tahun kemudian ke Amerika Serikat.

Dia dinyatakan bersalah pada Februari 2019 atas perdagangan narkoba, konspirasi, penculikan, pembunuhan, dan tuduhan lainnya, dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

'Semoga Anda berhasil'


Kuasa hukum Coronel menyampaikan pada Selasa, kliennya terjebak ke dunia penyelundupan narkoba saat masih di bawah umur dan dia layak mendapatkan pengampunan.

"Dia bertemu Joaquin Guzman ketika dia masih di bawah umur. Dia berusia 17 tahun, dan dia menikah dengannya saat ulang tahunnya yang ke-18," jelas kuasa hukumnya, Jeffrey Lichtman, yang juga menjadi kuasa hukum Guzman dalam persidangannya di AS tiga tahun lalu.

Lichtman menambahkan, Coronel sekarangada dalam bahaya, menyatakan sumber penegak hukum anonim mengatakan kepada media bahwa dia bekerja sama dengan pemerintah.

"Saya tidak yakin dia bisa kembali ke rumah," katanya.

Contreras mengatakan dia mempertimbangkan latar belakangnya ketika menimbang hukuman, serta fakta bahwa dia akan menjadi pengasuh tunggal untuk anak-anaknya karena hukuman seumur hidup suaminya.

"Semoga Anda berhasil," katanya saat sidang berakhir.

"Saya harap Anda membesarkan anak kembar Anda di lingkungan yang berbeda dari yang Anda alami hari ini."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lonjakan Pasien Covid-19 Ruang Isolasi di RSDC Pasar Rumput Bertambah 749 Orang

Wisata Alam yang Indah di Kulon Progo, Taman Sungai Mudal

China Mendukung Taliban Untuk Membangun Kembali Afghanistan